Carut-Marut SPMB, Warga Taktakan Agendakan Aksi Damai Tuntut Keterbukaan Publik
Kota Serang, Kilometer78.Com – Terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP Negeri 12 Kota Serang, warga lingkungan Taktakan, khususnya warga Kota Serang, akan mengadakan aksi damai untuk menyuarakan keluhan serta menuntut keterbukaan publik secara transparan kepada Walikota Serang.
“Kami warga Kota Serang memohon kepada Bapak Walikota Serang, dengan hormat,” demikian awal pernyataan tertulis warga yang bertanda tangan dari Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, menyampaikan keberatan dan kekecewaan terhadap sistem penerimaan peserta didik baru (SPMB) SMP Negeri 12 Kota Serang tahun ajaran 2025/2026.
Adapun keberatan warga Taktakan adalah sebagai berikut:
1. Sistem Domisili yang diberlakukan tidak berpihak kepada warga sekitar, padahal secara geografis, SMP Negeri 12 merupakan satu-satunya sekolah negeri yang paling dekat dengan wilayah mereka.
2. Banyak anak-anak dari lingkungan Sayar tidak diterima, meskipun tempat tinggal mereka sangat dekat dengan sekolah, yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam sistem domisili.
3. Keterbatasan infrastruktur pendidikan di wilayah Taktakan menyebabkan tidak adanya alternatif lain bagi anak-anak untuk mengakses pendidikan negeri yang layak.
4. Terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam proses seleksi yang menimbulkan dugaan adanya ketidaktransparanan dan ketidakadilan dalam pelaksanaan SPMB.
Oleh karena itu, warga Taktakan meminta dan menuntut:
Pemerintah Kota Serang, dalam hal ini Bapak Walikota, untuk meninjau ulang hasil SPMB SMP Negeri 12 dan mengevaluasi sistem domisili yang diterapkan.
Agar pihak sekolah memberikan prioritas kepada warga terdekat, khususnya dari Karang Asem, Sayar, dan lingkungan sekitar sekolah.
Dilakukannya audit dan investigasi terhadap pelaksanaan sistem penerimaan murid baru di SMP Negeri 12, guna memastikan tidak adanya kerugian terhadap masyarakat lokal.
“Demikian surat ini kami sampaikan sebagai bentuk aspirasi dan keprihatinan masyarakat terhadap pendidikan di wilayah kami. Besar harapan kami agar Bapak Walikota dapat segera menindaklanjuti dugaan-dugaan yang tidak berpihak kepada masyarakat sekitar sekolah,” ujar salah satu koordinator aksi yang akan digelar esok hari dengan suara lantang. (Red/A’chong)
Posting Komentar