Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot, Warga Kp. Cibawang Belasan Tahun Terlupakan
Serang, Kilometer78.Com – Nestapa mendalam menyelimuti kehidupan seorang warga lanjut usia di Kampung Cibawang, Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Hidup sebatang kara di sebuah rumah bilik reyot yang nyaris roboh, sosok renta ini telah bertahan dalam keterbatasan selama belasan tahun—tanpa pernah merasakan perhatian dari pemerintah.
Rumahnya berdinding anyaman bambu yang telah rapuh, berlubang di sana-sini, dengan atap bocor yang tak mampu menahan deras hujan.
Lantai tanah liat yang becek saat hujan turun menjadi saksi bisu kesunyian dan penderitaan yang dialaminya.
Tanpa air bersih yang layak, hari-harinya hanya ditemani sepi dan harapan yang perlahan memudar.
Menurut warga sekitar, pria ini yang lebih dikenal dengan panggilan Nusi sudah lama ditinggal keluarga. Tak memiliki penghasilan tetap, ia bertahan hidup dari belas kasih orang, yang sesekali datang mengantarkan makanan atau sekadar melihat keadaannya.
“Nusi itu orang baik, tapi memang sudah lama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah. Kami ingin membatu tapi terbatas kemampuannya,” ucap seorang warga dengan mata berkaca-kaca, pada Sabtu (03/05/2025).
Mirisnya, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal Nusi atau sekadar memberikan bantuan hidup layak.
Keberadaan Nusi seakan-akan luput dari catatan negara yang menjanjikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kisah pilu ini menjadi cermin buram potret kemiskinan yang masih mengakar kuat di pelosok negeri.
Harapan kini menggantung pada uluran tangan dermawan dan langkah nyata dari pemerintah agar Nusi tidak terus menjalani hari tuanya dalam kesengsaraan dan kesendirian yang mengguncang hati.
(*/red)
Posting Komentar